BANDUNG,Indikasi.id-Operasi Pasar Beras Murah diserbu warga di Monumen Perjuangan Jalan Dipatiukur Bandung, Selasa (19/09/2023). Warga Kecamatan Coblong sudah antri sejak pukul 06.30 walau penjualan beras murah baru dimulai pukul 08.00. Warga rela antri untuk membeli beras medium Rp 51.000/sak berisik 5 kg. Satu orang hanya bisa membeli 2 sak beras dengan menunjukab KTP Coblong.
Antrian didominasi lansia baik laki laki maupun perempuan. Bahan ada yang menggendong bayi karena kedua orangtuanya bekerja . “Saya bawa cucu demi membeli beras murah,” ujar Suratmi.Sementara Siti (76) terlihat masih tegar berada di baris paling belakang antri sejak pukul 06.30.
Ilustrasi – Harga beras medium di Pasar Atas Kota Cimahi yang awalnya Rp 11 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 13.500 per kilogram dan beras premium dari Rp 12.500 per kilogram naik menjadi Rp 14.500 per kilogram.
“Lumayan beda dua ribu dibanding harga di pasar, bagi saya sangat berharga dua ribu kali 10 berarti beda Rp 20 ribu, cari uang susah, ” ujar Siti. Siti yang berada di barisan belakang akhirnya diminta ke depan karena lansia diprioritaskan didahulukan . “Hatur nuhun, saya maju ke depan karena Lansia, tapi masih banyak lansia lain juga,” ujarnya.
Terpsah, dalam keterangan resminya, Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso menyampaikan bahwa BULOG akan all out melakasanakan dua instrumen yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada BULOG untuk meredam gejolak harga beras ini yaitu penyaluran beras Bantuan Pangan ini dan program operasi pasar.
“Kami sudah laksanakan secara serentak penyaluran beras Bantuan Pangan ini di seluruh Indonesia, kemudian berbarengan juga kami gelontorkan beras operasi pasar ke seluruh jaringan distribusi yaitu retail, grosir dan pasar agar program ini berjalan dengan massive” kata Budi Waseso.
Selain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat terhadap beras sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya.
