Beranda Hukum & Kriminalitas Penumpang Cerita Momen Teriakan dan Tangis Saat Tabrakan KA Brantas vs Truk

Penumpang Cerita Momen Teriakan dan Tangis Saat Tabrakan KA Brantas vs Truk

Penumpang Cerita Momen Teriakan dan Tangis Saat Tabrakan KA Brantas vs Truk

JAKARTA, Indikasi.id – Kereta api (KA) Brantas menabrak truk tronton di jalur rel Madukoro, Semarang, Jawa Tengah. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Salah seorang penumpang berbagi cerita soal detik-detik mencekam saat terjadi kecelakaan.

Clarisa Arda (21) adalah salah seorang penumpang KA Brantas saat insiden nahas itu terjadi. Dia bercerita bahwa dia menumpangi KA Brantas dari Jakarta untuk pulang ke Tulungagung, Jawa Timur. Clarisa Arda menjadi penumpang di gerbong eksekutif 1.

Dia mengaku saat itu, dia hanya tertidur selama perjalanan karena lemas. Dia mendadak terbangun saat merasakan goncangan hebat pada Selasa (18/7/2023) malam. Usai goncangan, dia melihat ledakan api yang begitu dahsyat.

“Saya di kereta hanya tidur karena lemas. Nah waktu pasca kejadian saya benar-benar kaget waktu ada goncangan hebat dan ledakan api yang sangat dahsyat,” kata Clarisa saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).

Dia melihat orang-orang dalam gerbong eksekutif 1 tampak chaos. Orang-orang saling dorong untuk berusaha keluar dari gerbong. Saat itu, kereta sudah berhenti.

“Semua orang panik teriak dan nangis nggak karuan pokoknya keadaan saat itu sangat chaos dan kacau, lalu semua orang saling dorong mendorong untuk mencari jalan keluar dan akhirnya kita semua lompat dari gerbong mengarah keluar,” ujarnya.

Usai keluar dari gerbong, Clarisa pingsan. Dia sempat berpikir tak bakal selamat dari insiden nahas tersebut.

“Dan saat setelah keluar dari gerbong saya langsung pingsan jujur keadaan saat itu bener bener terngiang-ngiang sampai sekarang, gemetar nggak karuan saya pikir saya nggak bisa ketemu keluarga saya lagi. Dan kejadian itu tepat dengan tanggal ulang tahun ibu saya,” tuturnya.

Dia juga bercerita soal proses evakuasi. Dia menunggu selama tiga jam. Gerbong kereta dan lokomotif diganti. Kereta yang sama meneruskan perjalanan kembali.

“Kita naik lagi ke gerbong eksekutif 1 yang udah diganti. Kepala kereta (lokomotif) juga udah diganti. Kita nunggu proses evakuasi selama 3 jam sebelum lanjut lagi,” katanya.

Sebelumnya, Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko telah menjelaskan soal kondisi masinis dan kru usai kecelakaan ini. Ixfan menerangkan masinis dan seluruh kru kereta api bertanggung jawab demi keselamatan dan keamanan penumpang.

“Petugas selain masinis itu ada namanya kondektur ada namanya kru KS kaya misalkan customer service on train kemudian ada pelayan kaya pramugari itu ada. Dia kalau dalam kondisi darurat itu semuanya akan menuju ke pelanggan ya itu tindakannya adalah menyelamatkan, mengamankan bukan hanya orangnya tapi juga barang bawaannya,” Ixfan di lokasi kecelakaan, Rabu (19/7).

Di sisi lain, Ixfan menerangkan masinis berada di gerbong yang terpisah dengan penumpang. Pada saat kejadian, masinis tak bisa turun melalui gerbong penumpang.

“Terhalang, nggak bisa langsung masuk, bisanya pakai radio (untuk komunikasi dengan petugas), turun dia. Kalau ada kebakaran kan dia juga bahaya, harus turun,” ujarnya.

Masinis bernama Ari Wibowo (36) dan asisten masinis Budi Winarno (34) sudah melalui pemeriksaan medis dan harus istirahat di rumah untuk sementara waktu.

Sementara itu terkait satu korban luka dari penumpang KA, saat ini masih dirawat di RSUD Wongsonegoro, Kota Semarang.
KNKT Lakukan Investigasi

Hasil penyelidikan sementara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut kecelakaan antara KA Brantas dengan truk di Semarang bermula dari truk yang nyangkut di perlintasan. Kondisi itu membuat truk tidak bisa bergerak.

Nahas, tidak lama kemudian, KA Brantas melintas di lokasi truk nyangkut itu sehingga tabrakan tidak terelakkan. Berdasar rekaman CCTV yang diperoleh detikJateng, momen antara truk itu berhenti hingga ditabrak KA Brantas hanya berjarak sekitar 75 detik.

Dalam rekaman tersebut terlihat truk itu berjalan melintasi persimpangan rel ganda itu. Saat truk lewat, pintu perlintasan masih terbuka.

Investigator senior KNKT Ahmad Wildan mengatakan telah memeriksa sejumlah rekaman CCTV dan memeriksa pengemudi truk tersebut.

“Ini trailernya kan jenis lowbed ya atau loboy itu ground clearance-nya rendah banget itu sekitar 20 sampai 30 (sentimeter) dan tadi saya ukur itu 25 senti, dan tadi saya lihat lokasinya kontur jalannya juga kaya gitu dan tadi saya dengar pengemudi saya punya gambaran hal-hal yang akan kita periksa,” jelasnya.

 

.