Beranda Hukum & Kriminalitas Tangis 2 Anak dari Cianjur Duga Ibu Dijadikan Pelayan Seks di Dubai

Tangis 2 Anak dari Cianjur Duga Ibu Dijadikan Pelayan Seks di Dubai

angis 2 Anak dari Cianjur Duga Ibu Dijadikan Pelayan Seks di Dubai

CIANJUR, Indikasi.id – Jagat maya dihebohkan dengan video anak perempuan dan laki-laki meminta bantuan kepada polisi untuk menyelamatkan ibunya yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Uni Emirates Arab atau Dubai.

Dalam video yang beredar di media sosial dua anak asal Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur mengatakan jika ibunya menjadi korban TPPO. Anak perempuan dengan mengenakan jilbab mengatakan, jika ibunya menjadi TKW sejak tahun 2022 lalu.

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh saya Herawati dan adik saya yang bernama Muhammad Randi Rustandi kami anak dari bapak Suryana dan Ibu Ida TKW asal Cianjur,” kata anak perempuan itu ditemani adik laki-lakinya yang memegang foto ibunya.

Anak tersebut meminta bantuan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Kapolres Cianjur AKBP Azhari Kurniawan.

“Ibu kami berangkat ke Dubai Tahun 2022 yang diberangkatkan oleh sponsor H Rahmat dengan itu Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Barat, Bapak Kapolres Cianjur kami sudah membuat laporan ke Polres Cianjur melalui LBH Keadilan,” ungkap anak tersebut.

Dari keterangannya, ibunya diduga menjadi pekerja seks di Dubai. Maka dari itu, dia meminta bantuan Kapolri untuk membantu kepulangan sang ibu.

“Dan Ibu kami terakhir dengan kami yaitu menyatakan disekap oleh kelompok perdagangan orang yang dijadikan pelayan seks. Kami tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi san Ibu kami meminta bantuan untuk dipulangkan. Bapak Kapolres Cianjur mohon sponsor H Rahmat ditangkap,” pungkasnya.

Ketua Astakira Cianjur Najib Ali Hildan membenarkan informasi tersebut. Pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut.

“Lokusnya di Cianjur di Kecamatan Sukaluyu,” katanya via sambungan telepon, Kamis (6/7/2023).
Pihaknya berencana bertemu dengan keluarga korban, Rabu (5/7) kemarin, namun karena hari kemari pihak keluarga datang ke Polres Cianjur untuk dimintai keterangan, Najib berencana datang hari ini ke rumah korban. Hingga saat ini, dia baru berkomunikasi melalui sambungan telepon.

“Kita sudah ngobrol dengan keluarga minta dibantu oleh Asosiasi, infonya itu permasalahannya diduga disekap ke sana, tapi kita belum cek kebenarannya apakah memang ini diberangkatkan legal atau ilegal, kalau lihat dari aturan sepertinya itu diberangkatkan ilegal. Pastinya kita akan cek ke lapangan dan ngobrol dengan keluarga apakah hilang kontak atau komunikasi, kita dari Asosiasi kita akan bantu kepulangan yang bersangkutan,” ungkapnya.

Menurut Najib, Ida berangkat delapan bulan lalu. Kasus ini, masih dalam proses pendalaman dan keluarga juga sudah dimintai keterangan oleh Satgas TPPO Polres Cianjur.

“Kita akan koordinasi dengan APH ya, kita akan telusuri lebih dalam, dengan rekan-rekan yang ada di Dubai dan pihak KBRI di Dubai ya,” pungkasnya.

.