Beranda Ekonomi & Bisnis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Jakarta, indikasi.id – Mencermati perkembangan ekonomi yang berangsur pulih seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 30 Mei – 3 Juni 2022

Pada akhir hari Kamis, 2 Juni 2022

Rupiah ditutup menguat di level (bid) Rp14.480 per dolar AS.

Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun di 7,00%.

DXY[1] menguat ke level 101,82.

Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 2,908%.

Pada pagi hari Jumat, 3 Juni 2022

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.420 per dolar AS.

Yield SBN 10 tahun turun di level 6,98%.

Aliran Modal Asing (Minggu V Mei 2022)

Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 103,80 bps per 2 Juni 2022 dari 102,11 bps per 27 Mei 2022.

Berdasarkan data transaksi 30 Mei – 2 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp10,37 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar 5,94 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp4,43 triliun.

Berdasarkan data setelmen s.d 2 Juni 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp94,32 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp64,13 triliun di pasar saham.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. (Ind)

.