Beranda Kebijakan Pemerintah Mendorong Pembangunan Pusat Data Di Indonesia

Pemerintah Mendorong Pembangunan Pusat Data Di Indonesia

Kepri, Indikasi.id – Pemerintah mendorong pembangunan pusat data di Indonesia oleh sektor privat dengan menggunakan komponen lokal dalam negeri. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan komponen lokal bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

“Pemerintah menekankan betul-betul untuk menaruh komponen Indonesia. Setidaknya dengan adanya komponen Indonesia ini akan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak,” tandasnya dalam sesi tanya jawab dengan pekerja media usai melakukan Factory Tour di Pabrik PT. Schneider Electric Manufacturing, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/06/2022).

Menkominfo menyatakan Pemerintah mendukung penuh kebijakan manajemen suatu perusahaan yang menyerap tenaga kerja Indonesia.

“Pemanfaatan dan penggunaan talenta lokal menjadi perhatian serius bagi Pemerintah dan saya lihat tadi di sini transfer knowledge itu bukan sekedar teori, namun turut dipraktikkan secara langsung. Saya kira menjadi bagian dari keadilan dunia, jangan sampai kita dieksploitasi, tetapi kita mendapat benefit yang perlu kita dukung sebagai suatu langkah maju,” jelasnya.

Sejalan dengan peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri serta Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi, dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GNBBI) pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, menurut Menteri Johnny, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022.

“Direktif Bapak Presiden Joko Widodo dalam inpres itu, Pemerintah berpihak kepada produk di dalam negeri dan ini kegiatan afirmatif, didorong, didukung untuk kita laksanakan. Pemerintah setiap tahun mengalokasikan Rp1.400 trilliun belanjanya, Rp1.000 trilliun untuk pemerintah sendiri sedangkan untuk BUMN-nya sebesar Rp 400 trilliun yang bisa digunakan terhadap belanja sektor-sektor di dalam negeri,” tuturnya.

Menkominfo menilai, alokasi anggaran belanja dalam negeri akan menjadi besar jika ditambah dengan aktivitas yang didukung oleh sektor privat. “Jadi itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Apalagi di sektor-sektor yang sudah sophisticated teknologinya sehingga dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur digital hulu dan hilir, kita butuh peralatan teknologi dan PT. Schneider Electric Manufacturing merupakan salah satu yang sudah mengambil bagiannya,” tuturnya.

Teknologi 5G

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Johnny menjelaskan kebijakan Pemerintah dalam mendukung pemanfaatan 5G. Menurutnya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Kominfo sedang menyiapkan farming dan refarming spektrum frekuensi.

“Hal itu dilakukan agar teknologi bisa lebih advance dan lebih maju. Tadi saya lihat di sini tidak saja hanya sebagai manufacturing, tetapi juga memanfaatkan 5G network experience bersama-sama Telkomsel. Nah, 5G yang dipakai di sini itu 5G experience agar pemanfaatan 5G nantinya lebih advance dan lebih maju bisa kita gunakan,” jelasnya.

Menurut Menkominfo, selain jaringan telekomunikasi 4G sebagai tulang punggung teknologi telekomunikasi Indonesia, saat ini Pemerintah sudah mengenalkan pemanfaatan jaringan telekomunikasi 5G. Menurut Menteri Johnny, pemanfaatan spektrum frekuensi di jaringan microwave juga diperlukan untuk pengembangan teknologi autonomous.

“Pabrik ini kan bisa bekerja sama tanpa lampu, akan lebih efiesien lagi karena tadi dibilangnya bergerak ke green solution. Suatu saat nanti, dengan memanfaatkan spektrum frekuensi untuk pengembangan teknologi autonomous. Ini yang akan kita dorong, tentu 5G tidak bisa dipakai semua tempat, tetapi untuk showcase-nya kita mendorong Smart City, Smart Village, Smart Practice, Smart Airport, Smart Harbor, semua yang bisa memanfaatkan 5G dan teknologi Internet of Things,” tuturnya.

Menkominfo menyatakan Indonesia juga membutuhkan kolaborasi dengan sektor privat dalam hal mengembangkan Smart Sensor untuk memastikan agar tingkat keselematan bekerja bagi pegawai terjaga dengan baik.

“Ini kaitannya dengan pemanfaatan IoT, sehingga orang enggak perlu lagi datang ke sini (Batam) dengan menggunakan pesawat, enggak perlu lagi ke restoran karena bisa diselesaikan sendiri,” ujarnya.

Di sektor yang lain, Menteri Johnny mendorong perusahaan privat mengembangkan efisiensi dengan memanfaatkan teknologi seperti Virtual Reality, Augmented Reality, dan Metaverse.

“Menjadi dunia yang bukan baru lagi, bukan pilihan lagi. Kita semuanya berangkat ke sana, tidak saja teknlogi dari sisi user (pengguna), tetapi dari sisi teknologi producer untuk menyiapkan ruang teknologi,” ungkapnya.

Dalam kunjungan ke PT. Schneider Electric Manufacturing, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan; Sesditjen Aptika Slamet Santoso; dan Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah, Bambang Dwi Anggono. Selama kunjungan, Menkominfo juga didampingi Plant Director PEL, Kodrat Sutarhadiyanto; Plant Director PEM & Sensor, Ery Arifiani; HR Director, East Asia Japan Products Cluster – Global Supply Chain, Susi Yulianti; Business VP Data Center, Yana Achmad Haikal; East Indonesia & Timor Leste Regional Sales Head, Mega Hermala; serta Digital Transformation Leader, Budi Sulistiarto. (Ind)

.
Artikulli paraprakPemerintah Sosialisasikan Penggunaan PeduliLindungi Untuk Beli Migor Curah
Artikulli tjetërAS Membantu KPK Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi E-KTP