Jakarta, Indikasi.id – Dua tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan alias Aki Cs diduga masih hilang. Kondisi tersebut diungkapkan Hanna, TKW lain yang juga jadi korban penipuan Wowon Cs.
Hanna mengatakan dua rekannya, Nene dan Evi, merupakan bagian dari 11 TKW yang menjadi korban aksi penggandaan uang Wowon cs. Ia mengaku hingga kini tidak mengetahui keberadaan rekan-rekannya tersebut.
Oleh sebab itu, ia meminta bantuan kepada polisi untuk bisa menemukan kedua rekannya tersebut.
“Sampai saat ini saya masih mencari teman saya, sahabat saya Nene beserta Evi, masih dicari keberadaannya. Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang,” kata Hanna sambil menangis di Polda Metro Jaya, Kamis (26/1) malam.
Dalam kesempatan itu, Hanna turut menyampaikan terima kasih kepada Polda Metro Jaya karena telah mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Wowon cs.
“Dan semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua jangan ada korban lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, sambil menangis Aslem, TKW lain yang juga menjadi korban Wowon, juga beharap agar peristiwa yang menimpanya tak terjadi pada orang lain.
“Saya terimakasih banyak kepada bapak Polda Metro Jaya sudah membantu kami, rekan-rekan kami yang masih ada di sana, kasihan, semoga jangan ada terjadi terulang lagi,” ucap dia.
Di hadapan awak media, Hanna dan Aslem juga sempat saling berpelukan demi saling menguatkan satu sama lain atas peristiwa yang mereka alami.
Sebelumnya, polisi menemukan aliran dana sebesar Rp1 miliar dari para TKW dalam kasus serial killer Wowon cs. Polisi juga menemukan 11 TKW yang menjadi korban penipuan.
Identitas 11 orang TKW ini yakni Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene serta Sulastini. Dari 11 orang itu, dua di antaranya yakni Farida dan Siti sudah tewas di tangan Wowon cs.
Belasan orang TKW tersebut setiap bulan rutin mengirimkan gaji mereka ke rekening atas nama tersangka Dede.
Salah satu korban TKW bernama Hanna mengaku telah ikut aksi penggandaan uang ini selama dua tahun dengan kerugian Rp75 juta. Sedangkan Aslem mengikuti praktik ini selama enam tahun dan kerugian mencapai Rp288 juta.
Polisi juga mengungkapkan bahwa dari belasan TKW yang menjadi korban, ada dua yang turut berperan menyebarkan praktik penggandaan uang oleh Wowon cs. Keduanya yakni Yeni dan Siti.
“Diketahui bahwa untuk mayoritas korban diperkenalkan modus penggadaan uang ini dari Yeni dan Siti,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Kamis (26/1). (Ind)
Eksplorasi konten lain dari indikasi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.