Pamekasan, Indikasi.id – Polres Pamekasan, Jawa Timur, sedang mendalami ceramah Ustaz Yazir yang diduga memfitnah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari soal perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.
“Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan dengan memanggil tiga orang saksi. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan ahli bahasa untuk mendalami kasus ini. Termasuk Ustaz Yazir saat ini kami masih lakukan pemeriksaan dan klarifikasi,” kata Kapolres Pamekasan AKBP Satria Permana saat menemui warga Nahdliyin yang berunjuk rasa, Senin (30/1).
Korlap aksi Taufiqurrahman mengatakan pernyataan Ustaz Yazir tentang sikap Hasyim atas perayaan maulid dianggap sebagai fitnah yang menyakiti warga nahdliyin.
Saat menyampaikan aspirasi, ada sejumlah tuntutan. Pertama meminta polisi menangkap Ustaz Yazir yang diduga memiliki paham wahabi. Kedua meminta polisi memberikan sanksi seberat-beratnya kepada Ustaz Yazir.
Ketiga meminta polisi untuk berkomitmen memantau dan menindak aktivitas masjid yang diduga memiliki paham wahabi.
Demo warga nahdliyin tersebut bukanlah kali pertama, sebelumnya demo dilakukan di Masjid Usman Bin Affan di Desa Nyalabu Laok dengan cara menyegel. Sebab masjid ini menjadi tempat Ustaz Yazir mengisi khutbah salat Jumat. Dalam ceramahnya ia menyebut pendiri NU, KH Hasyim Asyari mengingkari perayaan maulid nabi.
Ceramah ini viral dan menyebar di beberapa akun media sosial.
Untuk meredam masalah paham tersebut, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memanggil Ustaz Yazir dan pengurus masjid bersangkutan ke Pendopo Ronggosukowati untuk dilakukan klarifikasi tentang pernyataan maulid yang memancing amarah umat.
Meski setelahnya Ustaz Yazir sudah melakukan permintaan maaf, Pengurus GP Ansor Pamekasan telah melayangkan laporan ke Polres setempat. (Ind)
